JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.3

 JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.3


PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID


Oleh 
DWI SUDARTI, S.Pd
CGP Angkatan 7 Kabupaten Melawi

 

Model 4F (Fact-Feeling-Finding-Future)

 

FACT

 

Pengalaman materi pembelajaran yang baru saja diperoleh adalah saya telah mempelajari modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid yang intisarinya dapat dirangkum melalui alur MERDEKA.

Pada alur Mulai dari Diri saya diberikan pertanyaan pemantik dengan tujuan memancing pemikiran rasa ingin tahu terhadap materi yang akan dipelajari. Sesi pembelajaran 1, saya mendapatkan pengetahuan tentang program kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun esktrakurikuler. Diakhiri dengan refleksi terhadap pengalaman saya yang paling berkesan saat  terlibatt dalam berbagai program di sekolah semasa saya menjadi murid.

Pada alur eksplorasi konsep saya mengkonstruksi pemahaman tentang kepemimpinan murid (students’ agency) dan kaitannya dengan profil pelajar Pancasila, suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid dalam konsep kepemimpinan murid, lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid serta pentingnya melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Sedangkan pada forum diskusi eksplorasi konsep kami diskusi secara sinkronm menganalisis sejauh mana suara, pilihan, kepemilikan murid dipertimbangkan dalam sebuah contoh program atau kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler di sekolah.

Pada alur Ruang kolaborasi pertama, saya melakukan diskusi secara tatap maya bersama kelompok tentang program yang didiskusikan pada ruang diskusi dan mempresentasikan kepada kelompok lain dan saling memberi umpan balik. Setiap kelompok memiliki waktu 10 menit untuk mempresentasikan. Fasilitator dan CGP menarik kesimpulan hasil diskusi. Ruang kolaborasi kedua, kami diminta untuk mempresentasikan program yang mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan kemudian diberi umpan balik oleh kelompok lainnya.

Pada alur Demonstrasi kontekstual, saya mengembangkan ide dari ruang diskusi menjadi sebuah Prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA. Program yang saya susun berjudul ASAM PELAM singkatan dari Ambil Sampah, Peduli Lingkungan dan Alam.

Pada alur Elaborasi Pemahaman kami bertemu instruktur Christian Puguh yang menguatkan kami tentang program yang berdampak positif kepada murid. Dari instruktur kami mendapatkan ilmu baru yang nantinya akan kami adopsi dalam penerapan program di sekolah.

Pada alur Aksi Nyata, saya dapat menjalankan tahapan Buat Pertanyaan dan Ambil Pelajaran berdasarkan model Prakarsa perubahan BAGJA yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan demonstrasi kontekstual dalam sebuah aksi nyata dan saya membuat dokumentasi pelaksanaan tahapan yang telah dijalankan tersebut.

Setelah saya menuntaskan mempelajari modul 3.3 ini saya mendapatkan pengalaman berharga, ilmu-ilmu terbaru yang dapat saya terapkan di lingkungan kelas. Dengan bekal materi saya bertekad akan bersungguh-sungguh mempelajari agar dapat berdampak positif kepada diri saya sendiri, murid-murid dan seluruh warga sekolah.

FEELING

Saya merasa senang dan bersemangat dalam mempelajari modul 3.3 ini apalagi     tentang program yang berdampak positif pada murid dimana kami selalu berhadapan langsung dengan murid-murid baik dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Saya juga sangat beruntung dapat berkolaborasi dengan CGP - CGP lainnya, dibimbing oleh pengajar praktik dan fasilitator yang hebat sehingga dapat memotivasi saya untuk terus dan terus belajar.

FINDING

1.          Mempelajari bagaimana merencanakan, menggelola suatu program yang berdampak pada murid

2.         Bagaimana menumbuhkan kepemimpinan murid melalui program-program sekolag dimana murid memiliki voice (suara), choice (pilihan) dan ownership (kepemilikan).

3.         Mempelajari 7 karakteristik lingkungan yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid

4.        Mengembangkan ide dari ruang diskusi menjadi sebuah Prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA

5.         Menjalankan tahapan Buat Pertanyaan dan Ambil Pelajaran berdasarkan model Prakarsa perubahan BAGJA yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan demonstrasi kontekstual dalam sebuah aksi nyata dan saya membuat dokumentasi pelaksanaan tahapan yang telah dijalankan tersebut.

 

FUTURE

1.          Saya akan berusaha dalam menerapkan apa yang sudah saya pelajari dimulai dari kelas saya sebagai Langkah awal perubahan kemudian ke lingkungan sekolah

2.         Saya akan berbagi konsep pengelolaan program yang berdampak kepada murid kepada rekan sejawat untuk menyamakan pemahaman kami dalam Menyusun program-program sekolah.

 

DOKUMENTASI KEGIATAN 

Ruang Kolaborasi

Elaborasi Pemahaman

Diskusi dengan kepala sekolah terkait program sekolah


Diskusi dengan Siswa terkait program sekolah

Diskusi dengan Guru terkait program sekolah

AKSI NYATA PROGRAM ASAM PELAM
(AMBIL SAMPAH, PEDULI LINGKUNGAN DAN ALAM)






 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN AKSI NYATA CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7

Gambar
AKSI NYATA 1.1 FILOSOFIS PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA AKSI NYATA 1.2 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK AKSI NYATA 1.3 VISI GURU PENGGERAK AKSI NYATA 1.4 BUDAYA POSITIF AKSI NYATA 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI AKSI NYATA 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL AKSI NYATA 2.3 SUPERVISI AKADEMIK AKSI NYATA 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN AKSI NYATA 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AKSI NYATA 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
Baca selengkapnya

AKSI NYATA 3.1

Gambar
  AKSI NYATA 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN oleh  Dwi Sudarti SMAN 1 Pinoh Utara yang terkenal dengan SMANTURA adalah sekolah yang baru 8 tahun berdiri, terletak di sebrang sungai Melawi. Siswa yang belajar di SMANTURA berasal dari masyarakat dari sebrang sungai Melawi sehingga warga sekolah tidak begitu banyak. Sekolah juga terletak jauh dari pemukiman warga, modal lingkungan sangat mendukung seperti adanya udara sejuk dan halaman yang hijau sehingga proses pembelajaran lebih nyaman dan kondusif. Pada aksi nyata 3.1 ini saya melakukan praktik pengambilan keputusan langsung di lingkungan sekolah sebagai guru atau pemimpin pembelajaran. Menjadi guru merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya, yang pasti, saya dapat berbagi ilmu pengetahuan kepada siswa. Meskipun terkadang siswa kurang menyukai pelajaran yang saya ampu yaitu bahasa inggris namun saya berusaha untuk bagaimana membuat mereka tertarik dan akhirnya mau belajar ba...
Baca selengkapnya

3.1.a.9 Rangkuman Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Gambar
    PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN oleh  DWI SUDARTI - CGP ANGKATAN 7- KABUPATEN MELAWI Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya: “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert   Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Tugas guru tidak hanya mengajar murid dalam pengetahuan semata tetapi ada yang lebih penting lagi yaitu mendidik murid-murid agar berkembang menjadi manusia utuh sesuai kodratnya masing-masing. Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita? Nilai nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut sebagai pemimpin pembelajaran harus memberikan dampak pada lingkungan kita sehingga sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menga...
Baca selengkapnya